Senin, 23 Desember 2013

The History of Santa

Setiap tanggal 24 Desember juta orang dikunjungi oleh seorang pria yang pendek, gemuk dalam setelan merah. Dari mana ia berasal, mengapa dia melakukannya, dan bagaimana ia menyelesaikan tugas ini tampaknya tidak mungkin?

Santa Claus... Kris Kringle... Saint Nick Tua... Kita melihat dia di poster, dalam parade, di Toko... siapa orang ini dan mengapa ia memiliki begitu banyak nama lain (alias)? Yah, St Nicholas tinggal di Turki barat daya di abad ke-4. Sebagai seorang uskup di Myra ia dihargai karena melakukan beberapa mukjizat yang melibatkan para pelaut dan anak-anak. Setelah kematiannya, dia menjadi Santo pelindung para pelaut dan anak-anak serta untuk gadis-gadis yang belum menikah. Sebagai seorang Santo ia memiliki hari raya sendiri yang dirayakan tiap tanggal  6 Desember.
Disaat yang sama Nicholas tinggal, Paus Yulius memutuskan untuk menetapkan tanggal untuk merayakan kelahiran Yesus. Seperti waktu untuk acara ini sebenarnya tidak diketahui, Paus memutuskan untuk menetapkan tanggal 25 Desember. Ada festival yang dirayakan oleh “pagan” (penyembah berhala) saat itu dan Paus berharap ia bisa menggunakanhari libur (25 Desember) sebagai hari Raya orang Kristen

Akhirnya, hari Raya Saint Nicholas juga menjadi terkait dengan 25 Desember dan hubungannya dengan Natal akhirnya didirikan. Tradisi berkembang, dia seharusnya akan mengunjungi rumah pada malam Natal dan anak-anak akan menempatkan kacang-kacangan, apel, permen dan barang-barang lainnya di sekitar rumah untuk menyambutnya. Reformasi merajalela di Eropa, namun, popularitas St Nicholas menurun di sebagian besar negara Protestan, kecuali di Belanda dimana ia disebut sebagai 'Sinter Klaas.' Setelah tradisi ini datang ke Amerika Serikat, 'Sinter Klass' akhirnya diganti menjadi 'Sancte Claus.'

Sinter Klaas Datang ke New York

St Nicholas membuat terobosan pertama ke dalam budaya populer Amerika menjelang akhir abad ke-18. Pada Desember tahun 1773 dan tahun 1774, sebuah Surat Kabar New York melaporkan bahwa rombongan keluarga Belanda berkumpul untuk menghormati hari kematiannya. Nama Santa Claus berasal dari julukan nama Belanda Nick, Sinter Klaas, adalah singkatan Sint Tinbergen (nama Belanda untuk Saint Nicholas). Pada 1804, John Pintard, anggota dari New York Historical Society, mendistribusikan lukisan ukiran kayu dari St Nicholas pada pertemuan tahunan society. Latar belakang ukiran berisi gambar Santa termasuk stoking yang penuh dengan mainan dan buah yang tergantung di atas perapian. Pada tahun 1809, Washington Irving membantu mempopulerkan cerita Sinter Klaas ketika ia disebut St Nicholas sebagai Santo pelindung New York dalam bukunya, The History of New York. Sinter Klaas dengan topi biru, rompi merah dan stoking kuning.
Tahun 1822, Clement Clarke Moore, Menteri Episcopal, menulis sajak Natal putrinya tiga berjudul “An Account of a Visit from St. Nicholas”.Puisi Moore, yang pada awalnya ragu-ragu untuk dipublikasika.
Puisi itu membantu mempopulerkan gambar Santa Claus yang terbang dari rumah ke rumah pada malam Natal bersama delapan terbang rusa untuk menginggalkan hadiah bagi anak-anak. Kunjungan dari St Nicholas' menciptakan sebuah ikon Amerika yang baru dan segera populer. Pada tahun 1881, kartunis politik Thomas Nast menggambar pada pusis Moore untuk membuat karakter yang serupa dengan pertama yang cocok gambar modern Santa Claus.

Referensi :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar